Sholatlah Anda, sebelum Anda disholatkan orang lain dan Hisablah diri Anda, sebelum Anda dihisap di Yaumil Hisab...

Pesan kami

Sholatlah Anda, sebelum Anda disholatkan orang lain dan Hisablah diri Anda, sebelum Anda dihisap di Yaumil Hisab...

Amrullah Ibraim, S.Kom

Senin, 28 Februari 2011

Posisi Iftirosy & Salam

Posisi Duduk 2 Sujud

Posisi Ruku' Sujud

Posisi Takbiratul Ikhram

Salam


Kemudian mengucapkan salam “Assalaamu ‘alaikum warakhmatullaah” dengan suara yang jelas sambil menoleh ke kanan, lalu mengucapkan salam kedua sambil menoleh ke kiri.

Hadits:

  • Dari 'Amir bin Sa'ad, dari bapaknya berkata: Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi salam ke sebelah kanan dan sebelah kirinya hingga terlihat putih pipinya.(H.R. Al Imam Ahmad, Muslim dan An-Nasa-i serta ibnu Majah) 
  •  Dari 'Alqomah bin Wa-il, dari bapaknya, ia berkata: Aku sholat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau membaca salam ke sebelah kanan (menoleh ke kanan): "As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh." Dan kesebelah kiri: "As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi."(H.R. Al Imam Abu Dawud) 
Bacaan Salam :
  • As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh--- As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi (Ha.R. Al Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah)

  • As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi--- As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi (H.R. Al Imam Muslim) 

Tasyahud Akhir

Duduk Tawarruk




Kemudian duduk tawarruk, yaitu dengan menegakkan telapak kaki kanan dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan, kemudian mendudukkan pantat di lantai serta meletakkan kedua tangan di atas kedua paha.

Berkata Abdullah : "kami apabila shalat di belakang nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keselamatan atas jibril dan mikail keselamatan atas si fulan dan si fulan maka rasulullah berpaling kepada kami. Lalu beliau shallallahu 'alaihi wa sallam berkata : sesungguhnya allah itu as-salam maka apabila shalat hendaklah kalian itu mengucapkan:

"At-tahiyyaatu lillahi was sholawatu wat thayyibaat, as-salamu'alaika ayyuhan nabiy wa rahmatullahi wa barakatuhu, as-salaamu 'alaina wa 'alaa 'ibaadillahis shalihin. Asyhadu allaa ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluhu"

Artinya: segala kehormaatan, shalawat dann kebaikan kepunyaan allah, semoga keselamatan terlimpah atasmu wahai nabi dan juga rahmat allah dan barakah-nya. Kiranya keselamatan tetap atas kami dan atas hamba-hamba allah yang shalih; -karena sesungguhnya apabila kalian mengucapkan sudah mengenai semua hamba allah yang shalih di langit dan di bumi- aku bersaksi bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq selain allah dan aku bersaksi bahwasanya muhammmad itu hamba daan utusan-nya. (H.R. Al imam al Bukhari).

Dari ka'ab bin ujrah berkata : "maukah aku hadiahkan kepadamu sesuatu. Sesungguhnya nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada kami, maka kami berkata : 'ya rasulullah kami sudah tahu bagaimana cara mengucapkan salam kepadamu, lantas bagaimana kami harus bershalawat kepadamu. Beliau berkata : ucapkanlah:

"Allaahumma shalli 'ala muhammad wa 'alaa aali muhammad kamaa shallaita 'alaa aali ibrahiim, innaka hamiidum majiid. Allaahumma baarik 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad kamaa barakta 'alaa aali ibrahiim, innaka hamiidum majiid."

Artinya: "ya allah berikanlah shalawat kepada muhammad dan keluarga muhammad sebagaimana engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga ibarahim, sesungguhnya engkau maha terpuji dan maha agung. Ya allah berkahilah muhammad dan keluarga muhammad sebagaimana engkau telah memberkati keluarga ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji dan maha agung."

Berdo'a berlindung dari empat (4) hal.  Hal ini dilakukan pada duduk tasyahhud akhir saja. .apabila kamu telah selesai bertasyahhud akhir maka, (hadits dikeluarkan oleh al imam ahmad, muslim, abu dawud dan ibnu majah)

Agar tidak menyalahi riwayat -hadits rasul shallallahu 'alaihi wa sallam- ini maka dalam tasyahhud awwal bacaannya berhenti sampai membaca sholawat pada nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sedang ta'awudz (berlindung dari 4 hal) ini dibaca hanya ketika tasyahhud akhir.

Dari abu hurairah berkata; berkata rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : "apabila kamu telah selesai bertasyahhud maka hendaklah berlindung kepada allah dari empat (4) hal, dia berkata:
 
"Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wa min 'adzaabil qabri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat wa min fitnatil masiihid dajjaal."

Artinya: "ya allah! Aku berlindung kepada-mu dari siksa jahannam, siksa kubur, fitnahnya hidup dan mati serta fitnahnya al-masiihid dajjaal." (hadits dikeluarkan oleh al imam al-bukhari dan muslim dengan lafadhz muslim)

Tasyahud Awal

Duduk Iftirosy


 

Hadits:
 
Dari Abi Humaid As-Sa'idiy tentang sifat sholat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkat, "Maka apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dalam dua roka'at (-tasyahhud awwal) beliau duduk diatas kaki kirinya dan bila duduk dalam roka'at yang akhir (-tasyahhud akhir) beliau majukan kaki kirinya dan duduk di tempat kedudukannya (lantai dll)." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud)
Kemudian beliau duduk, maka beliau hamparkan kakinya yang kiri dan menaruh tangannya yang kiri atas pahanya dan lututnya yang kiri dan ujung sikunya diatas paha kanannya, kemudian beliau menggenggam jari-jarinya dan membuat satu lingkaran kemudian mengangkat jari beliau maka aku lihat beliau menggerak-gerakkannya berdo'a dengannya." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa-i).

Cara melaksanakan

Jika sholat itu termasuk sholat yang lebih dari dua rakaat, maka ketika selesai membaca tasyahhud. salah satu bunyi tasyahhud : “Attakhiyyatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaayulillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warakhmatullaahi wabaraakatuh. Assalaamu ‘alaina wa’alaa ‘ibaadillaahishshaalikhiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa-asyhadu anna Muchammadarrasuulullah. Allaahummashalli ‘alaa Muchammad”.

Kemudian bangkit berdiri sambil mengucapkan takbir dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, lalu mengerjakan rakaat berikutnya seperti rakaat sebelumnya, hanya saja terbatas pada bacaan surat Al-Fatihah saja.

Hadits :


Dari Abdullah ra berkata : “Ketika kami bersama-sama Nabi SAW dalam shalat, kami membaca : “As salaamu’alallohi min ‘ibadihis salaamu ‘alaa fulanin wa fulanin”, (salam atas Allah dari hamba-Nya : dan salam atas si fulan dan si fulan), maka Nabi bersabda : “Janganlah kamu membaca As salaamu ‘alallohi, karena sesungguhnya Allah adalah As salaam, dan tetapi bacalah : At tahiyyatu lillahi wash sholawaatu wath thoiyibaatu as salaamu 'alaikaatuhu as salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibadil laahish shoolihiin”. (Segala penghormatan, doa dan kebaikan adalah bagi Allah, keselamatan atas engkau hai Nabi yang disertai rahmat dan berkah Allah, keselamatan atas kita dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh). Jika kalian membaca bacaan itu, maka bacaanmu untuk semua hamba Allah yang ada dilangit dan yang ada di antara langit dan bumi, lalu bacalah : Asyhadu an laa ilaaha illaallohu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu?. Kemudian pilihlah dari doa-doa yang kamu senangi dan berdoalah dengan doa itu. (HR : Bukhori)

Duduk diantara 2 sujud


Hadits :


Dari 'A-isyah berkata: "Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghamparkan kaki beliau yang kiri dan menegakkan kaki yang kanan, baliau melarang dari duduknya syaithan." (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim)

Cara melaksanakan

Duduk Iftirosy yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan seraya membaca:

“Rabbiqhfirlii warkhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii” artinya: “Wahai Tuhanku ampunilah aku,kasihanilah aku,cukupilah kekuranganku,angkatlah (derajat)ku beririzqilah aku,beri petunjukla aku, sehatkanlah aku dan ma’afkanlah aku.”

Doa seumpama ini dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW Shallallahu ‘alaihi wasallam, di antaranya artinya :  "Dari Ibnu ‘Abbas sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca doa ketika duduk antara dua sujud: "Ya Allah! Ampunilah dosaku, rahmatilah aku, tutupkanlah keaibanku, berilah aku petunjuk dan kurniakanlah aku rezeki." Manakala di dalam riwayat Ibnu Majah (ditambah): "Angkatkanlah kedudukanku." (Hadis riwayat At-Tirmidzi)

Dalam hadis yang lain artinya : "Daripada Ibnu ‘Abbas sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ketika duduk antara dua sujud: "Ya Allah! Ampunilah dosaku, rahmatilah aku, ‘afiatkanlah aku, dan berilah petunjuk serta rezki kepadaku."  (Hadis riwayat Abu Dawud)

Bangkit dari Sujud

Hadits :


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit dari sujudnya seraya bertakbir" (Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim) 


Bangkit dari sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, kemudian duduk iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya sambil menegakkan telapak kaki kanan.

Sujud

 
Hadits :

Dari Ibnu Abbas ra, berkata : Nabi Muhmmad SAW bersabda : Aku diperintah sujud diatas tujuh tulang dan dahi, dan beliau memberi isyarat dengan kedua tangannya ke hidung beliau, kedua tangannya, kedua lututnya dan kedua ujung kakinya, dan kami tidak menggabung pakaian dan rambut.(HR : Bukhari)


Dari Ibnu 'Abbas berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Aku diperintah untuk bersujud (dalam riwayat lain; Kami diperintah untuk bersujud) dengan tujuh (7) anggota badan; yakni kening sekaligus hidung, dua tangan (dalam lafadhz lain; dua telapak tangan), dua lutut, jari-jari kedua kaki dan kami tidak boleh menyibak lengan baju dan rambut kepala." (H.R. oleh Al-Jama'ah) 
 
Cara mekaksanakan : 
 

Sujud bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (yang termasuk di dalamnya) hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung dua tapak kaki. Hendaknya diperhatikan agar dahi dan hidung betul-betul mengenai lantai, serta merenggangkan bagian atas lengannya dari samping badannya dan tidak meletakkan lengannya (hastanya) ke lantai dan mengarahkan ujung jari-jarinya ke arah kiblat. 

Zikir yang dibaca :
  • Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih, 3 kali artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji kepadaNya” (H.R. oleh Al Imam Abu Dawud dll)

  • Subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdika allaahummaghfirlii (H.R.  Al iImam al-Bukhari dan Muslim)

Bangkit dari Ruku'

 

Hadits :
 
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri dalam sholat mengangkat kedua tangannya sampai setentag kedua pundaknya, hal itu dilakukan ketika bertakbir mau rukuk dan ketika mengangkat kepalanya (bangkit ) dari ruku' sambil mengucapkan SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH…" (Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan Malik). 


Cara melaksanakan

Bangkit dari ruku’ seraya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu sambil membaca sebagai berikut :
  • Imam “Sami’allaahu liman khamidah” artinya :”Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya” sehingga tegak berdiri dalam keadaan i’tidal, 
  • Makmum kemudian membaca do’a : “Rabbanaa lakal chamdu mil-ussamaawaati wamil-umaasyi’ta min syai-in ba’d” artinya “Wahai Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu”

Ruku'

 

Hadits :

Dari Aisyah R.A. berkata : Nabi Muhammad SAW, biasa membaca didalam rukuk dan sujudnya Subhanakalloohumma robbanaa wa bihamdika allohummagh firlii. Artinya Maha Suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan memuji Engkau Ya Allah, aku memohon ampun. (HR : Bukhori).

Atau yang sering dibaca sebagian ummat Muslim di Indonesia yaitu : “Subkhaana rabbiyal ‘azhiimi wabikhamdih” sebanyak tiga kali. Artinya “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji kepadaNya”.

Cara melaksanakan :
"Bahwasanya shallallahu 'alaihi wa sallam (ketika ruku') meletakkan kedua tangannya pada kedua lututnya."(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud)

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahunya lalu ruku’ sambil mengucapkan Allahu Akbar selanjutnya memegang dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang punggung, tidak mengangkat kepalanya juga tidak terlalu membungkukkannya, dan jari-jari tangannya hendaknya dalam keadaan terbuka.

Membaca ayat Al Qurán

Hadits :


Dalam sholat yang bacaannya dijaharkan Nabi membaca dengan keras dan jelas. Tetapi pada sholat dzuhur dan ashar juga pada sholat maghrib pada roka'at ketiga ataupun dua roka'at terakhir sholat isya' Nabi membacanya dengan lirih yang hanya bisa diketahui kalau Nabi sedang membaca dari gerakan jenggotnya, tetapi terkadang beliau memperdengarkan bacaannya kepada mereka tapi tidak sekeras seperti ketika di-jahr-kan. (Berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari, Muslim dan Abu Dawud) 


Kemudian membaca salah satu surat atau apa yang mudah baginya di antara ayat-ayat Al-Qur’an.
Silakan klik disini

Membaca Surah Alfatihah

Hadits

Dari Ubadah bin Shomit ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : ? Tidak disebut shalat, bagi orang yang shalat, tapi tidak membaca surat Al-Fatihah?. (HR : Bukhori)

Surat Al-Fatihah :
“Bismillaahirrakhmaanirraakhiim.Alkhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrakhmaanirrachiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na ‘budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinashshiraathal mustaqiim. Shiraathalladziina ‘an’amta ‘alaihim qhairil maqhdluubi ‘alaihim waladldlaallin”
“Aamiin”

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Yang menguasai di Hari Pembalasan
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Doa Iftitah

Bacaan doa istiftah yang diajarkan oleh nabi shallallahu 'alaihi wasallam diantaranya adalah:

"Allahuumma ba'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghribi, allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allaahummaghsilnii bil maa'i wats tsalji wal baradi"

Artinya: "Ya, allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya, allah, bersihkanlah kau dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya, allah cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun." (H.R. Bukhari, muslim dan ibnu abi syaibah).

Doa iftitah yang lainnya : 

"Wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samaawaati wal ardha haniifan [musliman] wa maa ana minal musyrikiin. Inna sholatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillahi rabbil 'alamiin. Laa syariikalahu wabidzalika umirtu wa ana awwalul muslimiin. Allahumma antal maliku, laa ilaaha illa anta [subhaanaka wa bihamdika] anta rabbii wa ana 'abduka, dhalamtu nafsii, wa'taraftu bidzambi, faghfirlii dzambi jamii'an, innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta. Wahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdii li ahsanihaa illa anta, washrif 'annii sayyi-ahaa laa yashrifu 'annii sayyi-ahaa illa anta labbaika wa sa'daika, wal khairu kulluhu fii yadaika. Wasy syarrulaisa ilaika. [wal mahdiyyu man hadaita]. Ana bika wa ilaika [laa manjaa walaa malja-a minka illa ilaika. Tabaarakta wa ta'aalaita astaghfiruka waatuubu ilaika"

Yang artinya: "Aku hadapkan wajahku kepada pencipta seluruh langit dan bumu dengan penuh kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata untuk allah, rabb semesta alam, tiada sesuatu pun yang menyekutui-nya. Demikianlah aku diperintah dan aku termasuk orang yang pertama-tama menjadi muslim. Ya allah, engkaulah penguasa, tiada ilah selain engkau semata-mata. [engkau mahasuci dan mahaterpuji], engkaulah rabbku dan aku hamba-mu, aku telah menganiaya diriku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah semua dosaku. Sesungguhnya hanya engkaulah yang berhak mengampuni semua dosa. Berilah aku petunjuk kepada akhlaq yang paling baik, karena hanya engkaulah yang dapat memberi petunjuk kepada akhlaq yang terbaik dan jauhkanlah diriku dari akhlaq buruk. Aku jawab seruan-mu, sedang segala keburukan tidak datang dari-mu. [orang yang terpimpin adalah orang yang engkau beri petunjuk]. Aku berada dalam kekuasaan-mu dan akan kembali kepada-mu, [tiada tempat memohon keselamatan dan perlindungan dari siksa-mu kecuali hanya engkau semata]. Engkau mahamulia dan mahatinggi, aku mohon ampun kepada-mu dan bertaubat kepada-mu."  (H.R Imam al Bukhari, Muslim dan Ibnu Abi Syaibah)


Allaahu akbaru kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-nya. Segala puji bagi allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci allah sepanjang pagi dan petang.

Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin.
Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.

Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin.
Sesungguhnya sahalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk allah, penguasa alam semesta.

Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Tidak ada sekutu bagi-nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang islam.

Takbiratul Ikhram


Kemudian melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya ketika takbir.  Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di bawahnya, tetapi di atas pusar.


Hadits :
Sesungguhnya sholat seseorang tidak sempurna sebelum dia berwudhu' dan melakukan wudhu' sesuai ketentuannya, kemudian ia mengucapkan Allahu Akbar." (Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Thabrani dengan sanad shahih). 

Berdiri tegak - Niat

 

Seorang muslim yang hendak melakukan sholat hendaklah berdiri tegak setelah masuk waktu sholat dalam keadaan suci dan menutup aurat serta menghadap kiblat dengan seluruh anggota badannya tanpa miring atau menoleh ke kiri dan ke kanan.

Kemudian berniat untuk melakukan sholat yang ia maksudkan klik disini.

Iqomah


  • Allahu Akbar, Allahu Akbar
  • Asyhadu alla ilaha illallah
  • Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
  • Hayya 'alash sholah
  • Hayya 'alal falah
  • Qod qomatish sholah (2 kali), artinya "Salat akan didirikan"
  • Allahu Akbar, Allahu Akbar
  • La ilaha illallah
2x اَللهُ اَكْبَرُ
1x اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ
1x اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ
1x حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ
1xحَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ
2xقَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ
2x اَللهُ اَكْبَرُ
1x لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ

Adzan

Azan (ejaan KBBI) atau adzan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya salat fardu. Dikumandangkan oleh seorang muadzin setiap salat 5 waktu. Lafadz adzan terdiri dari 7 bagian:
  1. Allahu Akbar, Allahu Akbar (2 kali); artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar"
  2. Asyhadu alla ilaha illallah (2 kali) "Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan selain Allah"
  3. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (2 kali) "Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah"
  4. Hayya 'alash sholah (2 kali) "Mari menunaikan salat"
  5. Hayya 'alal falah (2 kali) "Mari meraih kemenangan"
  6. Ashshalatu khairum minan naum (2 kali) "Shalat itu lebih baik daripada tidur" (hanya diucapkan dalam azan Subuh)
  7. Allahu Akbar, Allahu Akbar (1 kali) "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar"
  8. Lailaha ilallah (1 kali) "Tiada sesembahan selain Allah"

Sifat Adzan 

Terdapat tiga cara adzan, yaitu :
  1. Adzan dengan 15 kalimat, yaitu dengan lafazh :
    4x اَللهُ اَكْبَرُاَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ ×2
    اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ ×2
    حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ ×2
    حَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ ×2
    2x اَللهُ اَكْبَرُ
    1x لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ

    Adzan seperti ini adalah cara yang dipilih oleh abu hanifah dan imam ahmad.
  2. Adzan dengan 19 kalimat, yaitu sama seperti adzan cara  pertama akan tetapi ditambah dengan tarji’ (pengulangan) pada syahadatain. Tarji’ adalah mengucapkan syahadatain dengan suara pelan –tetapi masih terdengar oleh orang-orang yang hadir- kemudian mengulanginya kembali dengan suara keras. Jadi lafazah “asyhadu alla ilaaha illallaah”dan“asyhadu anna muhammadarrasulullah”masing-masing diucapkan empat kali. Adzan seperti ini adalah cara yang dipilih oleh Imam Asy Syafi’i.
  3. Adzan dengan 17 kalimat, yaitu sama dengan cara adzan kedua akan tetapi takbir pertama hanya diucapkan dua kali, bukan empat kali. Adzan seperti ini adalah cara yang dipilih oleh Imam Malik dan sebagian Ulama’ Madzhab Hanafiah. Akan tetapi menurut penulis Shahiq Fiqh Sunnah, hadits yang menjelaskan kaifiyat ini adalah hadits yang tidak sahih. Sehingga adzan dengan cara ini tidak disyariatkan.

Bacaan Takbir

Cara Melaksanakan

Dari Salim bin Abdullah ra. Dari bapaknya, ia berkata :  Bahwasanya Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya ketika beliau hendak memulai shalat, ketika takbir untuk rukuk dan ketika kembali bangkit dari rukuk, dan beliau membaca "Sami' allahu liman hamidah, robbanaa wa lakal hamdu, sedangkan beliau tidak mengangkat tangannya waktu sujud.(HR : Bukhari)


Bacaan Takbir 

Dari Abu Hurairah ra, bahawasanya ia sholat menjadi imam bersama mereka, maka ia membaca  "Allahu Akbar, setiap menunduk dan bangkit, dan seusai sholat, ia berkata Bahwasanya aku dan kalian ini sesuai dengan sholatnya Rasulullah SAW. (HR : Bukhari)

Penjelasan Syarat-2 Sholat

  1. Islam lawan katanya  adalah kafir. Orang kafir amalannya tertolak walaupun dia banyak mengamalkan apa saja dalilnya firman Allah ‘azza wa jalla "Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik untuk memakmurkan masjid-masjid Allah padahal mereka menyaksikan atas diri mereka kekafiran.Mereka itu amal-amalnya telah runtuh dan di dalam nerakalah mereka akan kekal". (At- Taubah:17)
  2. Berakal lawan katanya tidak berakal adalah gila. Orang gila terangkat darinya pena hingga dia sadar dalilnya sabda Rasulullah SAW "Diangkat pena dari tiga orang: 1. Orang tidur hingga dia bangun 2. Orang gila hingga dia sadar 3. Anak-anak sampai ia baligh. 
  3. Tamyiz, yaitu anak-anak yang sudah dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk dimulai dari umur sekitar tujuh tahun." dan sabda Rasulullah SAW "Perintahkanlah anak-anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka ketika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah mereka di tempat- tempat tidur mereka masing-masing"
  4. Menghilangkan hadats. Hadats ada dua: hadats akbar seperti janabat dan haidh dihilangkan dgn mandi dan hadats ashghar dihilangkan dgn wudhu` sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam "Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci" Dan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam "Allah tidak akan menerima sholat orang yang berhadats hingga dia berwudlu`"
  5. Menghilangkan Najis. Menghilangkan najis dari tiga hal: badan, pakaian dan tanah dalilnya firman Allah ‘azza wa jalla Dan pakaianmu maka sucikanlah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersucilah dari kencing sebab kebanyakan adzab kubur disebabkan olehnya.
  6. Menutup Aurat. Menutupnya dengan apa yang tidak menampakkan kulit berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Allah tidak akan menerima sholat wanita yang telah haidh kecuali dengan pakaian yang menutup seluruh tubuh seperti mukenah. Para ulama sepakat atas batalnya orang yang sholat dalam keadaan terbuka auratnya padahal dia mampu mendapatkan penutup aurat. Batas aurat laki-laki dan budak wanita ialah dari pusar hingga ke lutut sedangkan wanita merdeka maka seluruh tubuhnya aurat selain wajahnya selama tidak ada yang melihatnya namun jika ada maka sudah tentu wajib atasnya menutup wajah juga. Di antara yang menunjukkan tentang mentutup aurat ialah hadits Salamah bin Al-Akwa` radhiyallahu ‘anhu "Kancinglah ia walau dengan duri"
  7. Masuk Waktu. Dalil dari As-Sunnah ialah hadits Jibril ‘alaihis salam bahwa dia mengimami Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di awal waktu dan di akhir waktu lalu dia berkata: Wahai Muhammad sholat itu antara dua waktu ini.
  8. Menghadap Kiblat. Dalilnya firman ALLAH SWT untuk mengubah arah kiblat seperti diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 144: Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan palingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram. ke arah Masjidil-Haram dan di mana saja kalian berada maka palingkanlah wajah kalian ke arahnya. 
  9. Niat. Tempat niat ialah di dalam hati. Dalil wajibnya niat adalah hadits Rasulullah SAW yang masyhur "Sesungguhnya amal-amal itu didasari oleh niat dan sesungguhnya tiap orang akan diberi sesuai niatnya" (Muttafaqun ‘alaih dari ‘Umar Ibnul Khaththab)

Penjelasan Rukun Sholat

  1. Niat. Niat menutur syara' menyengaja sesuatu perbuatan, karena mengikuti perintah Allah SWT, agar di ridho'i-Nya inilah yang dinamakan ikhlas. Maka orang yang melaksanakan sholat hendaklah dia sengaja mengerjakannya sholat, karena mengikuti perintah Allah semata-mata agar mendapatkan keridoanNya. Firman Allah SWT Surah Al Bayinah ayat 5 artinya "Pada hal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya, lagi tetap teguh di atas tauhid dan supaya mereka mendirikan sholat serta memberi zakat. Dan yang demikian itulah Agama yang benar".
  2. Berdiri tegak pada sholat fardhu bagi yang mampu, Sabda Rasulullah SAW artinya "berkata Amran bin Husban, saya berpenyakit wasir, maka saya bertanya kepada Nabi Muhammas SAW tentang sholat, berliau berkata, Sholatlah berdiri, kalau tidak mampu sholat duduk, kalau tidak mampu sholatlah berbaring, kalau tidak mampu juga sholatl;ah menelentang. Allah tidak memberati seseorang melainkan semampunya. (H.R Bukhari dan Nasai)
  3. Takbiiratul-ihraam yaitu ucapan: ‘Allahu Akbar’ tidak boleh dengan ucapan lain. Dalilnya hadits Rasulullah SAW "Kunci sholat itu wudlhu' permulaannya takbir dan penghabisannya salam  (H.R. Abu Daud dan Tarmidzi)
  4. Membaca Al-Fatihah. Membaca Al-Fatihah adalah rukun pada tiap roka’at sebagaimana dalam hadits. Rasulullah SAW "Tidaklah sholat bagi seseorang yang tidak membaca surat Al-Fatihah (H.R. Bukhari) dan Sabda Rasulullah SAW Tidak syah bagi orang yang tidak membaca surah Al Fatihah (H.R. Daruquthni)
  5. Ruku’ Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam "Kemudian ruku'lah engkau hingga engkau berhenti seketika (H.R. Bukhari dan Muslim)
  6. I’tidal setelah ruku’ Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam "Kemudian bangkitlah  sehingga berdiri benar kembali" (H.R. Bukhari dan Muslim)
  7. Sujud dengan tujuh anggota tubuh, Sabda Rasulullah SAW "Saya disuruh supaya sujud denga tujuh tulang yaitu : Muka, dua telapak tangan, dua lutut dan  ujun dua telapak kaki." (H.R. Bukhari dan Muslim) Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam "Sujudlah engkau hingga  berhenti seketika, kemudian bangkitlah engkau hingga berhenti seketika, kemudian sujudlah engkau hingga berhenti seketika" (H.R. Bukhari dan Muslim)
  8. Duduk di antara dua sujud. Dalil dari rukun-rukun ini adl firman Allah ‘azza wa jalla Wahai orang-orang yang beriman ruku’lah dan sujudlah. 
  9. Duduk tasyahud akhir yaiyu duduk ifti-rasy, kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat.
  10. Tasyahhud Akhir. Tasyahhud akhir termasuk rukun sholat sesuai hadits dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ia berkata Tadinya sebelum diwajibkan tasyahhud atas kami kami mengucapkan: At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu waththayibaatu, Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh, Assalaamu'alainaa wa'ala ibaadillahis shaalihiin, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh,
  11. Sholawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Ibnu Mas'ud dari Nabi Muhammad SAW "Apabila  salah seseorang dari kalian sholat telah me,baca tasyahud dalam sholat, hendaklah dibacanya. Allahumma sholli a'a.......... (H.R.Baihaqi dan Hakim). Sabda Rasulullah SAW : Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim wa'alaa aali Ibrahim, wa baarik 'alaa Muhammadin, kama baarakta 'alaa Ibrahiima wa'alaa aali Ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid. (H.R. Ahmad, Muslim, An Nasai dan Tarmidzi)
  12. Dua kali salam. Sesuai sabda Rasulullah SAW, "permulaan sholat itu takbir dan penghabisannya ialah salam (H.R Abu Daud dan Tirmidzi).
  13. Tertib antara tiap rukun. Artinya meletakkan tiap-tiap rukun pada tempatnya menurut susunan yang tersebut diatas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Sholatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya sholat" (H.R. Bukhari).

Thuma'ninah

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW masuk ke dalam masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk untuk melakukan shalat, setelah itu ia dating kepada Nabi dengan mengucapkan salam, lalu Nabi menolak orang itu dan bersabda : “Ulangilah kembali shalatmu, karena sesungguhnya kamu belum shalat?, lalu ia shalat dan setelah itu dating kepada Nabi dengan mengucapkan salam, kemudian beliau bersabda lagi : “Ulangilah shalat”. Hingga tida kali beliau menyuruh mengulangi. Lalu orang itu berkata : “Demi Dzat yang telah mengutus Engkau dengan benar, aku tidak tahu cara shalat yang lebih baik selain itu, maka berilah aku pelajaran”. Kemudian beliau bersabda : “Apabila kamu berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah kemudian bacalah apa yang mudah menurutmu dari ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian rukuklah hingga kamu tenang dalam rukuk itu, kemudian bangkitlah hingga berdiri tegak, kemudian duduklah hingga kamu tenang dalam duduk itu, kemudian sujudlah hingga kamu tenang dalam sujud itu. Kemudian kerjakanlah itu, dalam setiap shalatmu”. (HR : Bukhori)

Minggu, 27 Februari 2011

Sholat Jenazah

Sholat Jenazah merupakan fardu kifayah, yaitu sholat wajib yang apabila sudah dikerjakan oleh sebagian umat Islam, maka umat islam yang lainnya terbebas dari kewajiban tersebut.

Syarat-syaratnya:
  1. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani
  2. Letak jenazah sebelah kiblat di depan yang mensholati.
  3. Suci dari hadas dan najis baik badan, pakaian dan tempat.
Rukun dan cara mengerjakannya.

  1. Niat 
  2. Takbiratul ihram "Allahu Akbar"
  3. Membaca surat Fatihah
  4. Takbir kedua "Allahu Akbar"
  5. Membaca shalawat atas nabi Muhammad saw. Minimal: Allahumma Shallialaa Muhammadin. Artinya : Yaa Allah berilah salawat atas nabi Muhammad. 
  6. Takbir ketiga "Allahu Akbar" 
  7. Doa minimal sebagai berikut: Allahhummaghfir lahu warhamhu waaafihi wafu anhu. rtinya : Yaa Allah ampunilah dia, berilah rahmat, kesejahteraan dan maafkanlah dia. Apabila jenazah yang dishalati itu perempuan, maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jika mayatnya banyak maka bacaan Lahuu diganti dengan  Lahum
  8. Takbir ke empat "Allahu Akbar" 
  9. Doa minimal : Allahumma la tahrimnaa ajrahu walaa taftinna badahu waghfirlanaa walahu. Artinya : Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia. 
  10. Salam
Keterangan :

  • Sholat jenazah tanpa ruku dan sujud juga tanpa iqamah. 
  • Fulanin diganti dengan nama mayat yang disholati.

Jumat, 25 Februari 2011

Sholat Istikhoroh

Sholat Istikoroh adalah sholat sunah dua rakaat untuk memohon kepada Allah, mendapatkan petunjuk, dalam keraguan memutuskan mana yang terbaik diantara dua perkara yang diragukan. Apabila anda hendak melakukan sesuatu, lalu timbul keraguan dalam hati untuk memilih atau mengambil keputusan yang terbaik, maka lakukan sholat sunah Istikhoroh.

Hadits :

Rasulullah bersabda:  “Jika salah seorang dari kalian menghendaki suatu perkara, maka sholatlah dua rakaat dari selain sholat fardu, kemudian hendaklah mengucapkan: 'Ya Allah, aku beristikharah kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku meminta penilaian-Mu dengan kemampuan-Mu dan aku meminta kepada-Mu dari karunia-Mu yang sangat besar. Sesungguhnya Engkau kuasa sedangkan aku tidak kuasa, Engkau mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha mengetahui perkara-perkara yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui perkara ini lebih baik bagiku dalam urusan agamaku, kehidupanku, dan kesudahan urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku, maka putuskanlah dan mudahkanlah urusan ini untukku, kemudian berkahilah untukku di dalamnya. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa itu buruk bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku maupun kesudahan urusanku -atau urusan dunia dan akhiratku- maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya serta putuskanlah yang terbaik untukku di mana pun berada, kemudian ridhailah aku dengannya. Dan hendaklah ia menyebutkan hajatnya. (H.R. Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasai dan lainnya) 

Cara melaksanakan :

Lafaz niat: : Ushalli Sunnatal Istikharaati Rak’ataini Lillahi Ta’aala, artinya : Sahaja Aku sembahyang sunnat istikharah 2 rakat tunai kerana Allah Ta’ala
  • Rakaat pertama, membaca surah Al-fatihah dan surah Al-kafirun
  • Rakaat kedua, membaca surah Al-fatihah dan surah Al-ikhlas
Doa istikharah

Setelah selesai solat, berdoa seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW:

doa-istikhaerah
Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadhlikal azhiim. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wata’lamu wa laa a’lamu, wa anta allaamul ghuyuub.
Allaahumma inkunta ta’lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wama’aasyii wa ‘aaqibati amrii, ‘aajili amrii wa aajilihi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarikliifiihi. Wa inkunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii ‘aajili amrii wa aajilihi fashrif annii washrifni ‘anhu waqdur liyal khairahaytsu kaana tsumma ardhinii bihi, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir

Artinya:  “Ya Allah, aku memohon petunjuk memilih yang baik dalam pengetahuanMu, aku mohon ditakdirkan yang baik dengan kudratMu, aku mengharapkan kurniaMu yang besar. Engkau Maha Kuasa dan aku adalah hambaMu yang dhaif. Engkau Maha Tahu dan aku adalah hambaMu yang jahil. Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib dan yang tersembunyi.

Ya Allah, jika hal ini sebutkan maksud anda apa? dalam pengetahuanMu adalah baik bagiku, baik pada agamaku, baik pada kehidupanku sekarang dan masa datang, takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku kemudian berilah aku berkah daripadanya.

Tetapi jika dalam ilmuMu hal ini
sebutkan maksud anda apa? akan membawa bencana bagiku dan bagi agamaku, membawa akibat dalam kehidupanku baik yang sekarang ataupun pada masa akan datang, jauhkanlah ia daripadaku dan jauhkanlah aku daripadanya. Semoga Engkau takdirkan aku pada yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas setiap sesuatu.”

 

Sholat Tasbih

Sholat Tasbih merupakan shalat sunnat yang didalamnya pelaku shalat akan membaca kalimat tasbih (kalimat “Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar”) sebanyak 300 kali (4 raka’at masing-masing 75 kali tasbih). Shalat ini diajarkan Rasulullah SAW kepada pamannya yakni sayyidina Abbas bin Abdul Muthallib. Namun beberapa ulama berbeda pendapat tentang hal ini.

Landasan Hukum






Hadits Rasulullah SAW kepada pamannya Abbas bin Abdul Muthallib yang berbunyi:
“Wahai Abbas pamanku, Aku ingin memberikan padamu, aku benar-benar mencintaimu, aku ingin engkau melakukan -sepuluh sifat- jika engkau melakukannya Allah akan mengampuni dosamu, baik yang pertama dan terakhir, yang terdahulu dan yang baru, yang tidak sengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Sepuluh sifat adalah: Engkau melaksankan shalat empat rakaat; engkau baca dalam setiap rakaat Al-Fatihah dan surat, apabila engkau selesai membacanya di rakaat pertama dan engkau masih berdiri, mka ucapkanlah: Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar 15 kali, Kemudian ruku’lah dan bacalah do’a tersebut 10 kali ketika sedang ruku, kemudian sujudlah dan bacalah do’a tersebut 10 kali ketika sujud, kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali kemudian sujudlah dan bacalah 10 kali kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali. Itulah 75 kali dalam setiap rakaat, dan lakukanlah hal tersebut pada empat rakaat. Jika engkau sanggup untuk melakukannya satu kali dalam setiap hari, maka lakukanlah, jika tidak, maka lakukanlah satu kali seminggu, jika tidak maka lakukanlah sebulan sekali, jika tidak maka lakukanlah sekali dalam setahun dan jika tidak maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu” (HR Abu Daud 2/67-68)

Waktu Pelaksanaan 
Sholat Tasbih dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali waktu yang dilarang yaitu sesudah melaksanakan sholat  Subuh dan sholat Ashar.

Jumlah Rokaat
Sholat Tasbih dilaksanakan sebanyak 4 rokaat dengan satu salam.

Cara melakasanakan
Niat sholat Tasbih, sebagaimana juga sholat-sholat yang lain cukup diucapkan didalam hati dan tidak perlu dilafalkan, tidak terdapat riwayat yang menyatakan keharusan untuk melafalkan niat akan tetapi yang terpenting adalah dengan niat hanya mengharapkan Ridho Allah Ta’ala semata dengan hati yang ikhlas dan khusyuk. Adapun yang ingin melafalkan niatnya yaitu :  Ushallii sunnat tasbihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.  Artinya: "Aku niat shalat sunat tasbih dua rakaat, karena Allah."
Sholat tasbih dilakukan 4 raka’at (jika dikerjakan malam maka 4 raka’at sekali salam, jika siang 2 raka’at dua salam ) sebagaimana shalat biasa dengan tambahan bacaan tasbih pada saat-saat berikut:



No. Waktu Jml. Tasbih
1 Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat pendek saat berdiri 15 kali
2 Setelah tasbih ruku' (Subhana rabiyyal adzim...) 10 Kali
3 Setelah I'tidal 10 Kali
4 Setelah tasbih sujud pertama (Subhana rabiyyal a'la...) 10 Kali
5 Setelah duduk diantara dua sujud 10 Kali
6 Setelah tasbih sujud kedua (Subhana rabiyyal a'la...) 10 Kali
7 Setelah duduk istirahat sebelum berdiri (atau sebelum salam tergantung pada raka'at keberapa) 10 Kali
Jumlah total satu raka'at 75
Jumlah total empat raka'at 4 X 75 = 300 kali


Fadillah

Fadillah melaksanakan sholat Tasbih adalah dapat mencegah perbuatan keji dan kemungkaran, tentu saja dari shalat tasbih yang dilakukan dengan hati yang ikhlas diharapkan akan dapat pula seseorang yang melakukannya dicegah atau terjaga dari perbuatan-perbuatan yang keji lagi mungkar.