Sholatlah Anda, sebelum Anda disholatkan orang lain dan Hisablah diri Anda, sebelum Anda dihisap di Yaumil Hisab...

Pesan kami

Sholatlah Anda, sebelum Anda disholatkan orang lain dan Hisablah diri Anda, sebelum Anda dihisap di Yaumil Hisab...

Amrullah Ibraim, S.Kom

Minggu, 06 Maret 2011

Pratik Sholat Dhuha

Rokaat pertama
  1. Berdiri menghadap kiblat dengan seluruh badan tanpa berpaling dan menoleh. 
  2. Niat sholat sunnah Dhuha yang ingin dilaksanakan, klik disini 
  3. Takbiratul Ihram, klik disini
  4. Meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri di atas dada. 
  5. Membaca iftitah, klik disini
  6. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  7. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  8. Ruku' klik disini 
  9. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  10. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  11. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  12. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  13. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
Rokaat Kedua
  1. Berdiri dari sujud kedua, sama dengan yang dilakukan pada rakaat pertama. Hanya saja pada rakaat ini tidak membaca doa iftiftah. 
  2. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  3. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  4. Ruku' klik disini 
  5. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  6. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  7. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  8. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  9. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
  10. Kemudian duduk setelah selesai rakaat kedua, seraya mengucapkan tasyahud akhir klik disini
  11. Mengucap salam, klik disini

Pratik Sholat Taubat

Rokaat pertama
  1. Berdiri menghadap kiblat dengan seluruh badan tanpa berpaling dan menoleh. 
  2. Niat sholat sunah Taubat yang ingin dilaksanakan, klik disini 
  3. Takbiratul Ihram, klik disini
  4. Meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri di atas dada. 
  5. Membaca iftitah, klik disini
  6. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  7. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  8. Ruku' klik disini 
  9. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  10. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  11. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  12. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  13. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
Rokaat Kedua
  1. Berdiri dari sujud kedua, sama dengan yang dilakukan pada rakaat pertama. Hanya saja pada rakaat ini tidak membaca doa iftiftah. 
  2. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  3. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  4. Ruku' klik disini 
  5. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  6. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  7. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  8. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  9. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
  10. Kemudian duduk setelah selesai rakaat kedua, seraya mengucapkan tasyahud akhir klik disini
  11. Mengucap salam, klik disini

Pratik Sholat Witir

Rokaat pertama
  1. Berdiri menghadap kiblat dengan seluruh badan tanpa berpaling dan menoleh. 
  2. Niat sholat sunah Witir yang ingin dilaksanakan, klik disini 
  3. Takbiratul Ihram, klik disini
  4. Meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri di atas dada. 
  5. Membaca iftitah, klik disini
  6. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  7. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  8. Ruku' klik disini 
  9. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  10. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  11. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  12. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  13. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
Rokaat Kedua
  1. Berdiri dari sujud kedua, sama dengan yang dilakukan pada rakaat pertama. Hanya saja pada rakaat ini tidak membaca doa iftiftah. 
  2. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  3. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  4. Ruku' klik disini 
  5. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  6. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  7. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  8. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  9. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
  10. Kemudian duduk setelah selesai rakaat kedua, seraya mengucapkan tasyahud akhir klik disini
  11. Mengucap salam, klik disini

Praktik Sholat Hajat

Rokaat pertama
  1. Berdiri menghadap kiblat dengan seluruh badan tanpa berpaling dan menoleh. 
  2. Niat sholat sunah Hajat yang ingin dilaksanakan, klik disini 
  3. Takbiratul Ihram, klik disini
  4. Meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri di atas dada. 
  5. Membaca iftitah, klik disini
  6. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  7. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  8. Ruku' klik disini 
  9. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  10. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  11. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  12. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  13. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
Rokaat Kedua
  1. Berdiri dari sujud kedua, sama dengan yang dilakukan pada rakaat pertama. Hanya saja pada rakaat ini tidak membaca doa iftiftah. 
  2. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  3. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  4. Ruku' klik disini 
  5. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  6. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  7. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  8. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  9. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
  10. Kemudian duduk setelah selesai rakaat kedua, seraya mengucapkan tasyahud akhir klik disini
  11. Mengucap salam, klik disini

Praktik Sholat Tahajud

Rokaat pertama :
  1. Berdiri menghadap kiblat dengan seluruh badan tanpa berpaling dan menoleh. 
  2. Niat sholat sunah Tahajud yang ingin dilaksanakan, klik disini 
  3. Takbiratul Ihram, klik disini
  4. Meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri di atas dada. 
  5. Membaca istiftah, klik disini
  6. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  7. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  8. Ruku' klik disini 
  9. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  10. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  11. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  12. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  13. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
 Rokaat kedua :
  1. Berdiri dari sujud kedua, sama dengan yang dilakukan pada rakaat pertama. Hanya saja pada rakaat ini tidak membaca doa iftiftah. 
  2. Membaca surah Al Fatihah, klik disini
  3. Membaca salah satu surat dari Al Qur’an yang biasa dibaca dan dihapal
  4. Ruku' klik disini 
  5. Mengangkat kepala dari ruku’, mengucapkan klik disini 
  6. Lalu mengangkat kedua tangan setinggi pundak, mengucapkan klik disini 
  7. Sujud yang pertama dengan khusyu, klik disini
  8. Duduk di antara dua sujud, klik disini
  9. Sujud kedua dengan khusyu, klik disini 
  10. Kemudian duduk setelah selesai rakaat kedua, seraya mengucapkan tasyahud akhir klik disini
  11. Mengucap salam, klik disini

Sabtu, 05 Maret 2011

Mandi Jenabat

Hadits :

Wajib mandi jenabat 
  1. Bersetubuh : Dari Abi Harairah -semoga Allah meridhainya- ia berkata : telah bersabda Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- : "Apabila laki-laki telah duduk diantara anggota tubuhnya yang empat kemudian ia bersungguh-sungguh (memasukkan kemaluannya), maka wajiblah mandi" (HR Bukhari dan Muslim) ditambah Muslim : Walaupun tidak keluar mani)
  2. Bermimpi bersetubuh : Dari Ummu Salamah bahwasanya Ummu Sulaim istri Abi Thalhah, bertanya kepada Rasulullah, ia berkata: Sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran, apakah mandi diwajibkan atas wanita bila ia bermimpi? Beliau bersabda: "Ya, apabila ia mendapati air (air mani/ basah)" (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sunnah mandi jenabat 

Mandi hari Jum'at. Abi said Al Khudri -semoga Allah meridhainya- ia berkata : telah bersabda Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- : "Mandi hari Jum’at adalah wajib atas setiap orang yang telah mimpi (baligh)" (H.R. Bukhari dan Muslim) dan Dari Samurah bin Jundub -semoga Allah meridhainya- ia berkata : telah bersabda Rasululullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- : "Barangsiapa yang wudhuk pada hari Jum’at maka itu adalah bagus, dan barangsiapa mandi, maka mandi itu adalah yang lebih afdhal' (H.R. Tirmizi dan dihasankanya)

Tata Cara Mandi Besar
  1. Dari  'Aisyah ia berkata : "Adalah Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- jika ia melakukan mandi junub, beliau memulai dengan mencuci kedua tangannya, kemudian menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kiri, lalu mencuci kemaluannya, kemudian berwudhuk, kemudian mengambil air, lalu beliau memasukkan jari jemarinya ke pangkal rambut, kemudian beliau menuangkan air atas kepalanya tiga tuangan, kemudian beliau menyiramkan air ke sekujur tubuhnya kemudian mencuci kedua kakinya." (H.R. Bukhari dan Muslim)
  2. Dari Maimunah -semoga Allah meridhainya. artinya: tata cara mandi yang sempurna itu didahului oleh wadhuk, cuma saja mencuci kedua kakinya diakhirkan saat selesai memandikan sekujur tubuh.
  3. Dari Ummu Salamah  ia berkata : saya bertanya, wahai Rasulullah sesungguhnya saya adalah wanita yang kepang rambut saya tebal, apakah saya menguraikannya untuk mandi junub dan haid, beliau menjawab : "Tidak. Cukuplah bagimu untuk menuangkan air ke atas kepalamu tiga kali tuangan". (H.R.  Muslim)

Jumat, 04 Maret 2011

Sholat ba'da Isya'

Sholat Sunnah Isya (Qobliyah dan Ba’diyah)

Jumlah roka’atnya dan hukumnya : Menurut ulama Fiqih : - 2 roka’at Qobliyah Isya (Ghoiru Muakkadah) - 2 roka’at Ba’diyah Isya (Sunnah Muakkadah. Menurut Imam Ghozali : - 4 roka’at Qobliyah Isya (Ghoiru Muakkadah tercantum dalam kitab Syarah Bidayatul Hidayah) - 4 roka’at Ba’diyah Isya (Sunnah Muakadah, tercantum dalam kitab Ihya Ulumuddin Karena sesuai hadits Nabi, riwayat Siti Aisyah , ” Sholat 4 roka’at Rosulullah SAW, ba’da sholat isya yang akhir, kemudian ia tidur ”. 

Hadits

Adapun shalat sunnah 2 rakaat sebelum Isya’ tidak termasuk shalat rawatib, akan tetapi dianjurkan / disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dari ‘Abdullah bin Mughaffal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَيْنَ كُلِّ أذَانَيْنِ صَلاةٌ
“Di antara adzan dan iqamah, ada shalat.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata,
مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ كُنَّ كَقَدْرِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Barangsiapa yang shalat empat raka’at setelah (shalat) ‘Isya’, maka nilainya setara dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr.” (HR Ibnu Abi Syaibah 2/343 (5/100) no. 7351; sanadnya shahih)

Dari ‘Aisyah, ia berkata,
أَرْبَعٌ بَعْدَ الْعِشَاءِ يَعْدِلْنَ بِمِثْلِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Empat raka’at setelah ‘Isyaa’ setara dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr.” (HR Ibnu Abi Syaibah, no. 7352; sanadnya hasan)

Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata,
مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ لَا يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِتَسْلِيمٍ ؛ عَدَلْنَ بِمِثْلِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Barangsiapa yang shalat empat raka’at setelah ‘Isya’ yang tidak dipisahkan dengan salam, maka nilainya setara dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr.” (HR Ibnu Abi Syaibah, no. 7353; sanadnya hasan)

Dari Ka’b bin Mati’, ia berkata,
مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ يُحْسِنُ فِيهِنَّ الرُّكُوعَ، وَالسُّجُودَ، عَدَلْنَ مِثْلَهُنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Barangsiapa yang shalat empat raka’at setelah ‘Isya’ dengan membaguskan rukuk dan sujud padanya, nilainya setara dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr.” (HR Ibnu Abi Syaibah, no. 7354; HR An Nasa’i no. 4895-4896, sanadnya hasan)

Keutamaan

Amalan tersebut beserta pahalanya yang senilai dengan empat raka’at pada waktu Lailatul-Qadr, meskipun sanadnya mauquf pada shahabat radliyallaahu ‘anhum, namun hukumnya adalah marfu’, karena di dalamnya tidak ada ruang ijtihad dalam menetapkan pahala suatu amalan secara khusus, sehingga diketahui bahwasannya statement itu tidak lain hanyalah berasal dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Sholat qobla isya'

Hadits

Dari Aisyah, Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam sudah biasa sholat sunnah sebelum Dzuhur 4 rakaat di rumah, sesudah itu beliau berangkat menuju masjid sholat berjamaah dan sepulangnya, beliau sholat sunnah 2 rakaaat.  Dan beliau sudah terbiasa sesudah jamaah solhat Maghrib, pulang kerumah sholat sunnah sebanyak 2 rakaaat. Kemudian berjamaah sholat Isya' di masjid dan pulang ke rumah sholat sunnah ba'da Isya' sebanyak 2 rakaaat. (H.R. Muslim)

Sholat ba'da maghrib

Sholat Sunnah Maghrib (Qobliyah dan Ba’diyah) 

• Jumlah roka’atnya :2 roka’at Qobliyah Maghrib 2 roka’at Ba’adiyah Maghrib
• Hukumnya : Untuk Qobliyah Maghrib berbeda pendapat Sahabat tentang kesunnahannya, hanya saja menurut Imam Ghozali dikitab Ihya Umuluddin kebanyakan Sahabat mensunnahkannya , adapun hukumnya Ghoiru Muakkadah. Sedangkan Ba’diyah Maghrib, Hukumnya Sunnah Muakkadah.

Hadits


Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu juga:
كُنَّا نصلِّي عَلَى عهدِ رسولِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ قَبْلَ المَغْرِبِ، فَقِيلَ: أكَانَ رسولُ الله – صلى الله عليه وسلم – صَلاَّهما؟ قَالَ: كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيهِمَا فَلَمْ يَأمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا.
“”Kami para sahabat di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kami shalat dua rakaat setelah terbenam matahari, saat sebelum dikerjakan shalat Maghrib.” Maka ditanyakan kepada Anas: “Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Maghrib?” Anas menjawab: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat kami melakukan shalat dua rakaat sebelum Maghrib, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memerintahkan kami dan tidak melarang kami.”” (H.R. Muslim)

Sholat qobla maghrib

Sholat Sunnah Maghrib (Qobliyah dan Ba’diyah) 

• Jumlah roka’atnya :2 roka’at Qobliyah Maghrib 2 roka’at Ba’adiyah Maghrib 
• Hukumnya : Untuk Qobliyah Maghrib berbeda pendapat Sahabat tentang kesunnahannya, hanya saja menurut Imam Ghozali dikitab Ihya Umuluddin kebanyakan Sahabat mensunnahkannya , adapun hukumnya Ghoiru Muakkadah. Sedangkan Ba’diyah Maghrib, Hukumnya Sunnah Muakkadah.

Hadits.

Adapun shalat sunnah 2 rakaat sebelum Maghrib juga dianjurkan, meskipun tidak termasuk shalat rawatib.

Dari sahabat ‘Abdullah bin Mughaffal radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«صَلُّوا قَبْلَ المَغْرِبِ» قال في الثَّالِثَةِ: «لِمَنْ شَاءَ»
“”Shalatlah kalian sebelum Maghrib.” Pada yang ketiga kalinya, Rasulullah bersabda, “Bagi yang mau.”” (H.R. Bukhari)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
لَقَدْ رَأيْتُ كِبَارَ أصْحَابِ رَسُولِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – يَبْتَدِرُونَ السَّوَارِيَ عِندَ المَغْرِبِ
“Sungguh aku telah melihat para sahabat senior Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersegera menuju ke tiang-tiang masjid tatkala dikumandangkannya adzan Maghrib (yakni untuk melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat sebelum Maghrib).” (H.R. Bukhari)

Sholat qobla Ashar

Sholat Sunnah Qobliyah Ashar 
 
• Jumlah roka’atnya : 4 roka’at 
• Hukumnya : - Sunnah Muakkadah menurut Imam Ghozali - Sunnah Ghoiru Muakkadah menurut Fuqoah (Ahli Fiqih) Hadits Nabi Muhammad SAW , ”Memberi Rahmat Allah Ta’ala akan seorang hamba yang sholat 4 roka’at Qobliyah Ashar”. 4) Sholat Sunnah Maghrib (Qobliyah dan Ba’diyah)

Hadits
Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu:
كَانَ النبيُّ – صلى الله عليه وسلم – يُصَلِّي قَبْلَ العَصْرِ أرْبَعَ رَكَعَاتٍ، …
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat (sunnah) sebelum Ashar 4 rakaat. …” (H.R. Tirmidzi)

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
رَحِمَ اللَّهُ امْرءًا صَلَّى قَبْلَ العَصْرِ أرْبَعًا
“Semoga Allah merahmati seseorang yang shalat (sunnah) sebelum Ashar 4 rakaat.” (H.R. Abu Dawud

Sholat ba'da dzuhur

Sholat Sunnah Dzuhur (Qobliyah dan Ba’diyah)

Jumlah roka’at dan hukumnya ; Menurut Ulama Fiqih : v 4 roka’at Qobliyah Dzuhur (2 roka’at Muakkadah dan 2 roka’at Ghoiru Muakkadah) v 4 roka’at Ba’diyah Dzuhur (2 roka’at Muakkadah dan 2 roka’at Ghoiru Muakkadah) Pendapat Imam Ghozali yaitu 4 roka’at Qobliyah Dzuhur. Hukumnya Sunnah Muakkadah, dikarenakan Sabda Nabi, riwayat Abu Hurairah yaitu,”Barang siapa 4 roka’at setelah gelincir matahari Qobliyah Dzuhur), dan ia memperbanyakkan bacaan dalam sholatnya, dan memanjangkan bacaan ruku’nya dan sujudnya, maka sembahyang beserta 70 ribu malaikat yang mengucapkan baginya (orang yang sholat) itu istighfar hingga malam”

Hadits

Dari Aisyah, Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam sudah biasa sholat sunnah sebelum Dzuhur 4 rakaat di rumah, sesudah itu beliau berangkat menuju masjid sholat berjamaah dan sepulangnya, beliau sholat sunnah 2 rakaaat.  Dan beliau sudah terbiasa sesudah jamaah solhat Maghrib, pulang kerumah sholat sunnah sebanyak 2 rakaaat. Kemudian berjamaah sholat Isya' di masjid dan pulang ke rumah sholat sunnah ba'da Isya' sebanyak 2 rakaaat. (H.R. Muslim)


Sholat qobla dzuhur

Sholat Sunnah Dzuhur (Qobliyah dan Ba’diyah)

Jumlah roka’at dan hukumnya ; Menurut Ulama Fiqih : v 4 roka’at Qobliyah Dzuhur (2 roka’at Muakkadah dan 2 roka’at Ghoiru Muakkadah) v 4 roka’at Ba’diyah Dzuhur (2 roka’at Muakkadah dan 2 roka’at Ghoiru Muakkadah) Pendapat Imam Ghozali yaitu 4 roka’at Qobliyah Dzuhur. Hukumnya Sunnah Muakkadah, dikarenakan Sabda Nabi, riwayat Abu Hurairah yaitu,”Barang siapa 4 roka’at setelah gelincir matahari Qobliyah Dzuhur), dan ia memperbanyakkan bacaan dalam sholatnya, dan memanjangkan bacaan ruku’nya dan sujudnya, maka sembahyang beserta 70 ribu malaikat yang mengucapkan baginya (orang yang sholat) itu istighfar hingga malam”

Hadits

Dari Abdullah bin Saib, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sesudah masuk waktu Dzuhur, beliau sholat sunnah qobliah Dzuhur sebanyak 4 rakaat sabdanya " Sungguh pada saat semacam ini pintu langit terbuka, maka aku senang amal-amalku yang baik segera dinaikkan" (H.R. Tarmidzi)

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا
“Aku shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dua rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat setelah Dzuhur.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
أنَّ النَّبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ لا يَدَعُ أرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan shalat 4 rakaat sebelum (qabliyah) Dzuhur.” (H.R. Bukhari)

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
كَانَ النَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم – يُصَلِّي في بَيْتِي قَبْلَ الظُّهْرِ أرْبَعًا، ثُمَّ يَخْرُجُ، فَيُصَلِّي بِالنَّاسِ، ثُمَّ يَدْخُلُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ. وَكَانَ يُصَلِّي بِالنَّاسِ المَغْرِبَ، ثُمَّ يَدْخُلُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ، وَيُصَلِّي بِالنَّاسِ العِشَاءِ، وَيَدْخُلُ بَيتِي فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat di rumahku sebelum shalat Dzuhur 4 rakaat, kemudian keluar (dari rumah menuju Masjid Nabawi), kemudian shalat mengimami orang-orang, kemudian masuk lagi ke rumah dan shalat 2 rakaat (shalat ba’diyah Dzuhur). Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengimami orang-orang untuk shalat Maghrib, kemudian masuk ke rumah dan shalat 2 raka’at (shalat ba’diyah Maghrib). Lalu, beliau mengimami kaum Muslimin shalat Isya’, kemudian masuk kembali ke rumahku dan shalat 2 raka’at (shalat ba’diyah Isya’).” (H.R. Muslim)

Faedah dari hadits yang berkaitan tentang keutamaan shalat sunnah Dzuhur, baik qabliyah maupun ba’diyah:
  • Shalat qabliyah (sebelum) Dzuhur yang paling sempurna adalah 4 (empat) rakaat, sebagaimana yang dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
  • Shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah paling utama dikerjakan di rumah, sebagaimana yang dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sholat qobla subuh


Sholat sunnah Qobliyah Subuh 

(Sholat sunnah Fajar) • Jumlah roka’at : 2 roka’at • Hukumnya : sunnah mu’akkadah (sangat ditekankan) • Waktunya : di saat terbit Fajar Shoddiq • Fadhilahnya : Sabda Nabi Muhammad SAW, “ Dua roka’at (sunnah Qobliyah Subuh) lebih baik daripada dunia dan isinya”. Utamanya dikerjakan dirumah, apabila rumah dekat dengan Mesjid, disunnahkan membaca surat Al-Insyiroh dan Al-Fil atau surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas. Kata Imam Ghozali r.a, “ Telah sampai pada kami riwayat dari orang-orang sholeh yang arifin bahwa barang siapa yang membaca Surat Al-Insyiroh dan Al-Fil pada sholat sunnah subuh tidak akan disakiti dirinya oleh musuhnya”. Dan bila sholat ini dikerjakan dirumah, bila datang ke mesjid belum dilaksanakan sholat berjama’ahnya. Maka, kerjakanlah sholat sunnah Tahyyatul Masjid, lalu duduk untuk berdzikir sampai sholat berjama’ah dimulai

Hadits

Dari Aisyah, bahwasanya Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam tidak pernah absen melakukan sholata sunnah sebelum Dzuhur sebanyak 4 rakaat, dan 2 rakkat sebelum sholat Subuh (H.R. Bukhari)

Dari Aisyah, Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam artinya : Melakukan sholat sunnah 2 rakaat sebelum Subuh, lebih utama dibandingkan dengan dunia se-isinya (H.R. Muslim)

Sholat Fajar

Hadits

Dari Aisyah, bahwasanya Nabi Muhammad SAW melakukan sholat sunnah Fajar 2 rakaat secara ringan, diantara adzan di iqomah (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari Khafshah, Rasulullah SAW ketika mendengar adzan Subuh beliau sholat 2 rakaat secara ringan  (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah,  Rasulullah SAW ketika sholat sunnah fajar, membaca surah Al Kafirun dan surah Al Ikhlas (H.R. Muslim)

Selasa, 01 Maret 2011

Sunnah Rawatib

Hadits

Dari Umi Habibah (Ramlah) binti Abu Sufyan, Aku dengar Rasulullah SAW bersabda artinya : Tiada seorang muslim setiap hari sholat sunnah semata untuk Allah sebanyak 12 rakaat bukan termasuk shalat fardlu, kecuali Allah bangunkan sebuah gedung di sorga. (H.R. Muslim)